Program dapat menentukan operasi/perintah mana yang akan dijalankan sesuai kondisi tertentu,
Ada 3 macam perintah percabangan di C
If (kondisi)
If (kondisi)
{ …
else
{ …
switch (expression)
{ …
Perintah percabangan pertama, sintaksnya :
If (kondisi)
(kondisi) diisi dengan operator relasional
Contoh :
(nilai > 80)
Contoh :
cout<<“Nilai anda : A”; Lengkapnya menjadi : if(nilai > 80)
cout<<“Nilai anda : A”; Pada bentuk If (kondisi)
Ada kemungkinan untuk menjalankan lebih dari 1 perintah, menjadi:
If (kondisi)
{
-
…
}
Contoh:
if(nilai > 80)
{
cout<<“selamat anda lulus alpro\n”; cout<<“nilai anda : A”; } Perintah percabangan kedua, sintaksnya : if(kondisi)
else
Mirip dengan bentuk pertama, tapi yang ini ditambah dengan else, yang memuat perintah-perintah yang dijalankan jika (kondisi) tidak terpenuhi
Contoh:
Bila jumlah membolos lebih dari 5 maka tampilkan pesan “tidak boleh ujian”, jika tidak maka tampilkan pesan “boleh ujian”.
...
if(bolos>5)
cout<<“tidak boleh ujian”; else cout<<“boleh ujian"; Penulisan if-else tersebut dapat menggunakan conditional operator seperti berikut: bolos > 5?
cout<<“tidak boleh ujian” : cout<<“boleh ujian”); (kondisi)?
Jumlah alternatif kondisi
...
if(suhu>=100)
cout<<“berwujud gas”; else if(suhu<=0) cout<<“wujud padat”; else cout<<“wujud cair”; Pada C, kondisi yang bernilai tidak sama dengan 0 (nol) berarti bernilai TRUE, jika nilainya 0 maka bernilai FALSE. Contoh: If(4+5) (bernilai TRUE) Bentuk ketiga menggunakan switch Formatnya: switch(expression) { case
break;
…
case
break;
default :
}
switch (expression)
Expression di sini biasanya adalah variabel/fungsi
Constant-expr : konstanta
Berupa konstanta, misal ‘A’, 4, 20 dan sebagainya
Kode program menjadi lebih mudah dibaca bila ditulis menggunakan switch dibanding if-else-if
default :
Contoh:
switch(nilai)
{
case ‘A’ : bobot = 4;
break;
case ‘B’ : bobot = 3;
break;
case ‘C’ : bobot = 2;
break;
default : bobot = 1;
}
Kamis, 21 Januari 2010
percabangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar