#WELCOME to MY BLOG#
0

System Data Base (ADD DAN DROP COLUMN)

ADD COLUMN
Perintah ini digunakan untuk menambah kolom dalam table apabila kita salah membuat table.

Akan tetapi kolom ini langsung berada di urutan belakang pada kolom-kolom lain pada table tersebut.

DROP COLUMN
Perintah untuk menambahkan kolom dengan add column adalah sebagai berikut :

Alter table nama_tabel add nama_kolom tipe data(ukuran)

Perintah drop column akan menghapus kolom yang kita inginkan pada table yang ada, adapun perintah umumnya adalah sebagai berikut :

Alter table nama_tabel drop column nama_kolom

Sebagai contoh mari kita hapus kolom alamat pada table siswa. Maka perintah dan hasil yang ada adalah sebagai berikut :

Alter table mahasiswa drop column alamat



Untuk lebuh jelas, silahkan anda klik link di bawah ini :


Download Sistem Basis Data

0

System Data Base (Insert Table)

INSERT TABLE
Perintah Insert Table digunakan untuk menambahkan data-data pada table yang kita buat.

Insert into nama_tabel values (‘nilai1’,’nilai2’,….,’nilai n’)

Keterangan :
Perintah Insert into tidak boleh diganti tetapi nama table bisa diganti dengan apa saja sesuai ketentuan atau nama table yang kita buat.

Untuk lebuh jelas, silahkan anda klik link di bawah ini :


Download Sistem Basis Data

0

System Data Base (Create table)

CREATE TABLE
Sebelum kita membuat table kita harus membuat database terlebih dahulu.
Kita buat nama database dengan table_user
Pilih database table_sql dengan menggunakan perintah use table_user

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pembuatan table adalah sebagai berikut :

a. Untuk perintah yang berwarna biru harus tetap seperti itu, contoh : create table.

b. Untuk perintah yang berwarna hitam boleh diganti apa saja, contoh : nama table yaitu user bisa diganti dengan nama table apa saja.

c. Diawali dengan kurung buka ( dan ditutup dengan kurung tutup ).

d. Diakhir kolom wajib diisi dengan tanda koma , kecuali pada kolom terakhir.

e. Nama table tidak boleh mengandung spasi.

f. Nama kolom tidak boleh mengandung spasi.

Untuk lebuh jelas, silahkan anda klik link di bawah ini :


Donwload Sistem Basis Data

0

System Data base (Membuat Data Base)

1. Melalui Query Analyzer

Membuat file database dapat juga menggunakan utilitas Query Analyzer. Ada 2 buah cara membuat database dengan Query Analyzer, yaitu :

Tanpa Parameter

CREATE DATABASE database_name

Contoh:
create database mhs

2. Dengan Parameter

Paremeter adalah ketentuan-ketentuan yang disertakan dalam pembuatan file database.

Contoh :

Create database mhs1
On primary (
Name = mhs1,
Filename = "c:\Data SQL\ mhs1.mdf",
Size = 10 mb,
Maxsize = 15 mb,
Filegrowth = 2 mb
)

Log on (
Name = mhs1_log,
Filename = "c:\Data SQL\ mhs1_log",
Size = 3 mb,
Maxsize = 5 mb,
Filegrowth = 2 mb
)

Untuk lebuh jelas, silahkan anda klik link di bawah ini :


Download Data Base 1

0

Pengenalan Basis Data

PengenalanBasis Data
Basis Data Kumpulan data yang salingberhubungan. ManajemenBasis Data (RDBMS) PmeernagnagtkuartdLaunnamkeynagnagk sdeigsubnaaskisa dnautna.tukmenyimpan, dDaetnag daenntguajunamnu: duasherd daanpeaftismieenn. yimpandanmengambil
ContohRDBMS : My SQL, MS SQL Server, Oracle, MS Access, dll.

Untuk lebuh jelas, silahkan anda klik link di bawah ini :


download pengenalan_basis_data

0

Universal Product Code (upc)

Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industry. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.

Kategori Berdasarkan Kegunaan
Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:
Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
Barcode untuk keperluan lain.

Pembaca Kode
Pada awalnya pembaca kode batang yaitu scanner atau pemindai dibangun dengan dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan satu photosensor yang secara manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner dapat digolongkan menjadi tiga katagore berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu : Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini membutuhkan program khusus untuk mentransfer data input ke program aplikasi. Jenis lain,adalah bercode yang menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan kabel adaptor. Jenis ketiga adalah USB kode batang scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda melacak kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada keyboard.

Cara membaca Kode
Kode batang terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
Standar kode batang retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.

Keuntungan menggunkan upc
Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.

0

Mengisi Nilai Pada Array

Dengan cara langsung
int nilai [5]={2,3,5,12,6};

Atau bisa juga:
int nilai [5];
nilai[0]=2;
nilai[1]=3;
nilai[2]=5;
nilai[3]=12;
nilai[4]=6;

Mengakses Nilai ArrayUntuk mengakses nilai pada array caranya:

nama_array[index];

Contoh:

nilai[3]; // menghasilkan nilai 12

Menampilkan semua isi array:
Dapat dilakukan dengan cara menggungakan perulangan (looping)

Contoh :
for (int i=0;i<5;i++)
{
cout<}